PENTINGKAH LABORATORIUM IPA DI SEKOLAH ?

Oleh:

WEDISON RIDWAN SIAGIAN, S.Pd.

Mahasiswa Program Pasca Sarjana Pendidikan Biologi

Universitas Mulawarman Angkatan 2015

20140517_114539-2_edit0

Terlepas dari pro dan kontra kurikulum K13 dapat dipastikan  mulai tahun ajaran depan  pemerintah sudah mewajibkan untuk memberlakukannya secara serentak dari tingkat SD, SMP hingga SMA. Salah satu hal yang menarik dari kurikulum ini adalah diwajibkannya pendekatan saintifik pada proses pembelajarannya. Oleh karena itu  keberadaan laboratorium IPA di sekolah sangat penting.

Adapun peranan laboratorium  sekolah antara lain :

  1. Laboratorium sekolah sebagai tempat untuk melatih keterampilan peserta didik.
  2. Laboratorium sekolah sebagai tempat menanamkan sikap untuk menemukan suatu masalah dan sikap teliti.
  3. Laboratorium sekolah sebagai tempat yang memotivasi semangat peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya.
  4. Laboratorium sekolah berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta didik bersikap ilmiah yaitu ;  cermat, sabar, dan jujur serta berpikir kritis dan cekatan.
  5. Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya .

Tidak bisa dipungkiri keberadaan laboratorium IPA di sekolah terkadang berubah fungsi menjadi ruang kelas,  alasannya  tidak tersedianya ruang belajar karena jumlah siswa yang banyak sehingga ruang belajar yang ada tidak bisa mencukupi. Selain itu masih ada pengelolaan laboratorium yang kurang sungguh –  sungguh mulai dari saat  perencanaan, pembangunan sampai pada pemakaianya, Sebagai contoh masih ada laboratorium yang ukuran dan tata letak yang belum standar serta tidak adanya instalasi airnya.

Selain tentang gedung laboratorium  manajemen pengelolaan laboratorium  juga harus mendapat perhatian khusus. Pengelolaan laboratorium tentunya tidak bisa diserahkan kepada guru pengampuh mata pelajaran saja, Jika guru yang mengampuh mata pelajaran dia juga membimbing praktikum kemudian dibebani dengan tugas mengelola laboratorium hal ini sangat memberatkan, karena guru tidak cukup waktu untuk menyiapkan dan membereskan alat sebelum dan setelah praktikum kemudian ia harus mengajar di kelas lainnya, hal ini membuat proses praktikum menjadi tidak merangsang peserta didik untuk mendalami pelajaran tersebut,  sehingga pemanfaatan laboratorium IPA kurang maksimal. Oleh karena itu keberadaan tenaga  laboratorium  sangat penting untuk mengoptimalisasikan pemanfaat laboratorium itu sendiri. Berdasarkan Permendiknas no 26  tahun 2008, tenaga laboratorium meliputi : kepala laboratorium, teknisi laboratorium,  dan laboran sekolah. Hal ini berarti sekolah dimungkinkan untuk memiliki tenaga laboratorium sekolah. Sayangnya masih sedikit sekolah yang memiliki tenaga laboratorium.

Hal tentang kelengkapan alat dan bahan pada laboratorium IPA sekolah sangat penting. Dalam proses belajar mengajar di dalam laboratorium diperlukan berbagai peralatan yang memadai untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini alat praktikum mempunyai peranan yang sangat penting bahkan dapat menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan proses belajar mengajar.

Untuk mengatasi keterbatasan alat sebagian guru dengan kreativitasnya membuatnya sendiri.  Alat – alat  yang mudah dibuat dinamakan alat praktikum  sederhana karena dapat buat dari bahan murah dan mudah didapat dari lingkungan sekitar  Penggunaan dan pembuatan alat  sederhana dapat merangsang kreativitas peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya berinovasi, Begitu pula dengan bahan bahan praktikum ada yang kita dapat jumpai dengan mudah di sekitar kita namun ada juga yang tidak.

Pendekatan saintifik  yang diwajibkan dalam kurikulum  K13 meliputi  lima  pengalaman belajar yaitu;

  1. Observing (mengamati).
  2. Questioning (menanya)
  3. Experimenting (mengumpulkan informasi/mencoba),
  4. Associating (menalar)
  5. communicating (mengkomunikasikan).

Oleh karena itu keberadaan laboratorium IPA di sekolah yang layak dan pengelolaan yang baik merupakan hal yang tidak bisa diabaikan  dalam  proses pembelajaran,  Praktikum yang dilakukan di laboratorium IPA tidak hanya sekedar kegiatan manual dengan atau tanpa alat saja, melainkan melatih peserta didik untuk memiliki keterampilan proses ilmiah dan pengembangan sikap ilmiah yang mendukung proses perolehan pengetahuan.

Jaringan pada hewan 1

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Ada 4 macamJaringan Penyusun pada Hewan:
A. Jaringan Epitel
Merupakan Jaringan Yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh
– Epidermis : jika epitel melapisi permukaan tubuh
– Endodermis : jika membatasi organ dalam
– Mesodermis : jika membatasi rongga
Fungsi jaringan Epitel adalah sebagai pelindung, Penyerap dan sekresi

Macam Jaringan epitel berdasarkan:
1. Fungsinya.
a. Epitel pelindung , contohnya epidermis (kulit)
b. Epitel Kelenjar , epitel yang sel sel nya menunjukkan aktivitas sekresi.
-Kelenjar Eksokrin: Sekresinya dilalirkan melalui saluran menuju permukaan tubuh
-Kelenjar Endokrin: Sekresinya masuk kepembuluh darah (tidak memiliki saluran)
-Kelenjar Campuran: Sekeresinya keluar melalui saluran tetapi masuk dalam organ.
c. Epitel Penyerap : contohnya pada usus halus dan ginjal.
d. Epitel Indra/ epitel sensori merupakan penerima rangsang dari luar

2. Berdasarkan bentuknya:
a. Pipih selapis : epitel pembuluh darah
b. Pipih berlapis: epitel rongga mulut
c. Kubus selapis : epitel nefron ginjal
d. Selindris selapis : epitel usus dan lambung
e. Selindris berlapis: epitel rongga hidung dan bronkus
f. Peralihan : epitel pada kantung kemih

B. Jaringan Ikat
Jaringan yang mengikat dan menyokong bagian bagian tubuh
Ciri khusus dari jaringan ini adalah memiliki komponen intraseluler, yang disebut Matriks.
Matriks terdiri dari bahan dasar dan serat serat.

a. Macam macam serat pada matriks jaringan ikat
1. Serat Kolagen,
Berkas berwarna putih dengan daya regang tinggi tapi elastisitas rendah.
Contoh : jaringan yang mikat antara tulang dan otot.
2. Serat Elastin
Berwarna kuning lepih tipis, daya elastisitas tinggi.
Contoh : pada pembuluh darah dan ligament

3. Serat Retikuler
Hampir sama dengan kolagen tetapi ukuranya kecil.
Contoh jaringan yang menghubungkan antara jaringan ikat dengan jaringan lain

b. Bahan dasar penyusun matriks
1. Mukopolisakarida sufat, jika kandunganya tinggi maka matriknya bersifat kaku
2. Asam hialuronat, jika kandungannya tinggi maka matriksnya bersifat lentur

c. Macam Sel sel Jaringan Ikat.
1. Fibrosa : berfungsi mensekresi protein
2. Makrofag : letaknya dekat pembuluh darah,dapat digerakan menuju peradangan.
3. Sel tiang : menghasilakan substansi Heparin ( mencegah pembekuan darah) dan
Histamine ( meningkatkan permeabilitas kapiler darah)
4. Sel lemak : tempat menyimpan lemak
5. Sel darah putih: berfungsi melawan patogen.

Macam macam Jaringan Ikat:
1. Jaringan Ikat Sejati.

Jaringan ikat sejati dibedakan berdasarkan banyak – sedikitnya serabut.
Jaringan ini dibedakan menjadi:

a. Jaringan Ikat Longgar.
Berfungsi : i. menyebungi serat otot
ii. melekatkan jaringan dibawah kulit
iii. membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut
iv. membentuk mesenteris, yang berfungsi agar organ pada posisi yang tepat
macam jaringan ikat ; jaringan mukosa, jaringan aeolar, jaringan retikuler dan jaringan lemak

b. Jaringan Ikat Padat:
Dibedakan menjadi : i) Ikat padat teratur contoh pada ligament dan tendon
ii) Ikat padat tak teratur contoh pada dermis kulit dan periosteum

2. Jaringan Ikat Cair
Jaringan ikat dimana matriksnya bersifat cair. Pada tubuh ada 2 macam yaitu:
a. Jaringan Darah.
Terdiri dari plasma darah ,trombosit dan sel darah ( eritrosit dan leukosit)
b. Jaringan Limfa (getah bening)
Limfa merupakan cairan yang dikumpulkan dari jaringan jaringan & kembali ke aliran darah

3. Jaringan Ikat Penyokong.

Ada 2 macam jaringan ikat ini
a. Jaringan Tulang Rawan. (kartilago)
Matrik dari tulang rawan disebut kondrin, sedang sel tulang rawan disebut kondrosit, yang berasal dari kondroblas . kondrosit berada di lakuna yang dibungkus oleh perikondrium
Ada 3 jenis tulang rawan berdasarkan serat serat pada matriknya:
1. Tulang rawan Hialin, berwarna bening dan mengandung serat kolagen, terdapat pada sistem pernapasan
2. Tulang rawan Elastik, berwarna kekuningan terdapat pada daun telinga
3. Tulang rawan fibrosa

b. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
Matriknya keras dan kaku, mengandung protein polisakarida, kalsium fosfat dan kalsium karbonat. Sel tulang keras disebut osteosit, dihasilkan dari osteoblast.
Osteosit berada dalam lacuna, yang dihubung oleh kanalikuli. Pada tulang keras terdapat unit unit sistem Havers, yang berisi pembuluh darah dan saraf. Pelindung dari tulang keras disebut periosteum

ANABOLISME KARBOHIDRAT

Disebut juga Fotosintesis yaitu : Peroses pembuatan zat organik ( karbohidrat) dari zat anorganik H2O & CO2 dengan pertolongan energi cahaya matahari.
Tahapan Foto sintesis
1. Reaksi Terang
– Fotolisis : proses penguraian air menjadi O2 dan H
– Fotofosforilasi : yaitu proses pembuatan energi ATP dan NADPH
– Foto system : sistem yang terbentuk dari klorofil & molekul protein yang dapat
mengikat energy cayaha.

Ada 2 macam Fotosistem :
– Foto sistem I, dengan klorofil pusat P700 yang dapat menangkap gelombang cahaya
yang panjangnya 700 nm.
-Foto sistem II dengan klorofil pusat P680 yang dapat menangkap gelombang cahaya
yang panjangnya 680 nm
Dua macam alairan energi pada peristiwa fotofosorilasi, Aliran electron siklis &Aliran electron non siklis

2. Reaksi Gelap
Energi hasil reaksi terang digunakan dalam reaksi ini untuk mereduksi CO2 menjadi Karbohidrat
Rangkaian Reaksi dari pembentukan karbohidrat disebut Siklus Calvin –Benson.
Tahapa dari Siklus Celvin-Benson adalah :

a. Fiksasai CO2
Molekul CO2 ditangkap Oleh RuBP (Ribulosa difosfat) menjadi Fosfogliset acid (PGA)
b. Reduksi Karbon
Dengan ATP & NADPH maka PGA diubah menjadi Gliseraldehida fosfat (PGAL)
c. Regenerasi RuBP
1 molekul PGAL di simpan dan 5 molekul yang lainnya diubah menjadi RuBP denganenergi ATP.

Setiap satu putaran silus Calvin menghasilkan 1 PGAL
2 molekul PGAL menjadi Glukosa atau gula lainya.

KATABOLISME KARBOHIDRAT

Katabolisme Karbohidrat.
Katabolisme disebut juga Desimilasi,
Pada katabolisme karbohidrat terjadi proses pemecahan polisakarida menjadi monosakarida dan pembentukan energy dari monosakrida melalui proses Respirasi Sel.
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + 675 kkal

Proses respirasi sel terbagi menjadi 2 yaitu ;
respirasi aerob (memerlukan oksigen) dan respirasi anerob (tidak memerlukan oksigen)

Tahapan Respirasi Sel secara Aerob.
1. Glikolisis
Glikolisis adalah proses pengubahan molekul glukosa menjadi asam piruvat dengan menghasilkan NADH dan ATP.
Glikolisis berlangsung di protoplasma

2. Reaksi Antara ( Oksidasi Piruvat)
Pada reaksi ini asam piruvat dioksidasi menjadi Asetil-KoA, serta menghasilkan NADH.

3. Siklus Krebs
Reaksi berlangsung dlam Matrik mitokondria. Siklus ini memiliki 9 rangkaian reaksi, yaitu:
Reaksi 1. Kondensasi : asetil Koa menjadi sitrat
Reaksi 2,3. Isomeasi : sitrat menjadi Isositrat
Reaksi 4 Oksidasi pertama: Isositrat menjadi α-ketoglutarat dan NADH
Reaksi 5 Oksidasi kedua : α-ketoglutarat menjadi sukinil KoA dan NADH
Reaksi 6 Fosforilasi : sukinil KoA membentuk suksinat dan ATP
Reaksi 7 Oksidasi ke tiga : suksinat mejadi fumarat dan FADH2
Reaksi 8 ,9 pembentukan oksaloasetat dan NADH.
Produk dari siklus Krebs yaitu 2 molekul ATP per molekul glukosa dan menghasilkan banyak
elektron dapat diberikan pada rantai transport elektron untuk membuat lebih banyak ATP.

4. Transport Elektron
Proses ini terjadi di membram mitokondria.
FADH2 dan NADH yang membawa elek tron dari siklus krebs menuju system transport elektron
(system Sitokrom) Oksigen berperan sebagai resptorn memmbentuk H2O.
Satu molekul NADH menghasilkan 3 ATP dan satu FADH2 menghasilkan 2 ATP.

Proses                        Secara langsung                   Lewat system transport elektron         Jumlah total
Glikolisis                           2 ATP                                                           2 NADH ( 6ATP)                               8 ATP
Reaksi Antara                                                                                        2 NADH ( 6 ATP)                              6 ATP
Siklus Krebs                      2 ATP                                                         6 NADH ( 18 ATP)
2 FADH2 ( 4 ATP)                             24 ATP
Total                                    4 ATP                                                                            34 ATP                               38 ATP

Metabolisme

METABOLISME SEL .

Metabole (Yunani) :  berubah

Selurh aktivitas hidup dari sel di sebut metabolism.

Metabolism digolongkan menjadi 2 :

  1. Anabolisme, Proses penyususiunan zat
  2. Katabolisme, Proses pembongkaran zat

Kedua macam proses tersebut dapat dipercepat dengan adanya enzim

ENZIM

Enzim merupakan bio- katalisator, yakni dapat mempercepat reaksi reaksi biologi  tanpa mengalami perubahan struktur kimia.

Enzim tersusun dari molekul molekul protein

Enzim bersifat khusus karena hanya berperan dalam suatu reaksi yang spesifik.

Enzim terdiri dari  1. APOENZIM, berupa protein dan bersifat termolabil

2.GUGUS PROSTETIK,  bukan berupa protein

Gabungan apoenzim dan gugus prostetik disebut  HOLOENZIM. Jika bagian gugus prostetik tidak menyatu dengan apoenzim maka gugus itu disebut KOENZIM

Banyak enzim yang dapat bekerja bolak-balik.

Ada 2 model cara kerja enzim

  1. Lock and Key ( Kunci-Gembok)

Subrat digambarkan sebagai kunci  dan enzim sebagai gembok.

  1. Induced Fit ( Kecocokan yang terinduksi)

Tapak pengikat enzim bukan suatu bentuk yang kaku melainkan fleksibel

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim:

  1. Konsentrasi Zat. Dan Enzim

Perbandingan enzim dan substrat harus seimbang, konsentrasi zat yang tinggi menyebabkan rekasi berjalan lambat.

  1. Temperatur

Suhu optimal bagi enzim 30 – 40 0C.  Pada suhu rendah enzim tidak menunjukan reaksinya. Pada suhu yang tinggi enzim akan rusak,

  1. pH

Perubahan pH akan mempengaruhi kerja enzim

  1. Inhibitor

Suatu  zat yang  menghabat kerja enzim disebut inhibitor.

Ada 2 macam inhibitor

  1. Inhibitor kompetitif

Zat pengahambat mirip dengan substrat

  1. Inhibitor non-kompetitif

Inhibitor berikatan pada sisi tidak aktif dari enzim, yang menyebabkan enzim rusak.

Penamaan enzim , umumnya penambahan –ase  dari nama substrat yang diubahnya

Namun ada pula yang tidak demikian contoh : ptyalin

Berdasarkan peristiwa reaksinya enzim digolongakn menjadi ;

  1. Golongan Hidrolase

Bereaksi jika ada penambahan air atau dengan adanya air.

  1. Golongan Desmolase

Enzim yang dapat memecah ikatan C – C atau C – N.

MUTASI

Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada DNA atau kromosom .

Istilah mutasi petamakali digunakan oleh Hugo de Vries.

Mutagenesis     = Proses terjadinya mutasi

Mutan      = Mahluk hidup yang mengalami mutasi

Mutagen      = Faktor penyebab mutasi

Mutasi germinal = mutasi yang diturunkan pada anaknya, karena terjadi pada sel germinal (sel kelamin).

 

Tingkat Mutasi

  1. Mutasi Gen (point mutation)

    Terjadi Karena substitusi basa N ( basa nitrogen).

    1. Mutasi tak bermakna, terjadi perubahan susunan basa N tetapi tidak menyebabkan kesalahan protein.
    2. Mutasi ganda tiga, terjadi penambahan atau pengurangan tiga basa N bersamaan.
    3. Mutasi bingkai, terjadi penamabahan/ pengurangan satu atau lebih secara bersamaan
  2. Mutasi Kromosom
    1. Mutasi karena perubahan jumlah kromosom. (Ploidi)
      1. Euploidi.

        Mutasi yang melibatkan pengurangan / penambahan perangkat kromosom (genom)

  • Monoloidi     =organisme memiliki satu genom
  • Poliploidi    = organisme yang memiliki lebih dari 2 genom
  • Triploidi    = organisme yang memilii 3 genom (3n)
  1. Aneuplodi.

    Perubahan yang terjadi pada salah satu kromosom dari genom.

  • Monosomik (2n-1)            – Nulisomik (2n-2)
  • Trisomik (2n+1)            – tetrasomik (2n+2)
  1. Mutasi karena perubahan struktur kromosom
    1. Delesi , mutasi karena kekurangan segmen kromosom
    2. Duplikasi, mutasi karena kelebihan segmen kromosom
    3. Translokasi, mutasi yang mengalmi pertukaran segmen kromosom ke kromosom nonhomolog. Macam nya : Translokasi Homozigot, Translokasi Heterozigot

      dan Translokasi Robertson

    4. Inversi, Mutasi yang terjadi karena perubahan letak akibat terpilinnya kromosom pada saat meiosis sehingga terbentuk kiasma. Macam inversi: Inversi perisentrik & Inversi parasentrik
    5. Isokromosom, mutasi yang terjadi pada waktu kromosom menduplikasi diri, sehingga terjadi kromosom yang masing masing berlengan identik
    6. Katenasi, mutasi yang terjadi pada 2 kromosom non homolog pada waktu membelah diri menjadi 4 kromosom, saling bertemu unung-ujungnya sehingga membentuk lingkaran
  1. Macam Mutasi dari sudut yang berbeda

no

Sudut pandang

Macam

1

Macam sel

Mutasi somati (sel tubuh)

Mutasi germinal (sel Kelamin)

2

Sifat Genetik

Mutasi Dominan

Mutasi Resesif

3

Arah Mutasi

Mutasi maju

MutasiMundur

4

Kejadiannya

Mutasi alami

Mutasi buatan

 

  1. MUTAGEN

    Secara garis besar ada 3 macam:

    1. Radiasi, penyinaran dengan sinar radiokatif, missal sinar x, sinar utraviolet
    2. Zat Kimia, missal : gas metana, etilen sulfonat (EES), kolkisin
    3. Temperatur, mutasi akan cepat jika temperature naik. (10 0C= 2-3 kali lipat)
  2. Mutasi Pada manusia.
    1. Sindrom Turner
    2. Sindrom Klinefelter
    3. Sindrom Jacob
    4. Sindrom Down

       

Daftar Pustaka

Adnan. 2006. Biologi SMA kelas 12. Jakarta. Widya Utama.

Pratiwi,D.A. 2006. Biologi SMA kelas XII. Jakarta. Erlangga

JAMUR (FUNGI)

CIRI UMUM JAMUR

  1. Tubuhnya ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) da nada yang banyak sel (multiseluler)
  2. Bersifat eukariotik
  3. Tidak berklorofil
  4. Dinding sel tersusun dari zat kitin dan selulosa
  5. Tubuh tersusu atas benang benang halus (Hifa). Hifa yang bercabang disebut Miselium.
  6. Jamur berkembang biak dengan
    1. Vegetatif, : spora (sporangium), Tunas, Konidia (konidiospora) dan fragmentasi
    2. Generatif : konjugasi, spora generatif (zigospora, askospora, basidiospora)
  7. Jamur hidup di tempat yang lembab, mengandung zat organic, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari.
  8. Jamur memperoleh nutrisi dengan cara menyerap zat organik dari tempat hidupnya.

    Berdasarkan cara memperoleh nutrisinya, jamur digolongkan:

    1. Jamur saproba ( Pengurai),
    2. Jamur parasite, dan
    3. jamur simbiosis mutualisme.

 

KLASIFIKASI JAMUR

Berdasarkan cara reproduksinya, maka jamur dibedakan menjadi 4 divisi:

  1. ZYGOMYCOTA
    1. Hifa tidak bersekat
    2. Bersifat senositik
    3. Dinding tersusun dari zat kitin
    4. Pada fase dormansi sementaranya disebut, zigospora.
    5. Reproduksi: spora, konjugasi
    6. Contoh: Rhizopus oryzae, Mucor mucedo,

       

  2. ASCOMYCOTA
    1. Hifa bersekat
    2. Memiliki askus
    3. Menghasilka spora kembara.
    4. Reproduksi; tunas, konidia, klamidospora, fragmentasi, dan konjugasi
    5. Contoh: Saccharomyces cerevisae, Penicillium camemberti, Fusarium,

       

  3. BASIDIOMYCOTA
    1. Hifanya bersekat
    2. Miseliumnya memnyusun membentuk badan buah yang disebut basidiokarp.
    3. Makroskopis
    4. Hidup sebagai saproba, namun ada juga yang bersimbiosis membentuk Mikoriza.
    5. Reproduksi : konidia, pertunasan, fragmentasi, dan basidiospora.
    6. Contoh.: Volvariella volvacea, Auricularia polytricha, Puccinia graminis.

       

  4. DEUTEROMYCOTA

    Kelompok ini merupakan kelompok jamur yang belum diketahui cara reproduksi generatifnya.

    1. Hifanya bersekat
    2. Reproduksi asexualnya : konidia.
    3. Contoh : Aspergillus oryzae, Aspergillus wentii,

       

SIMBIOSIS JAMUR DENGAN ORGANISME LAIN

  1. Lichenes (Lumut Kerak)

    Jamur yang bersimbiosis dengan Alga.

  2. Mikoriza

    Jamur yang bersimbiosis dengan tumbuhan tingkat tinggi . ada 2 tipe mikoriza

    1. Etomikoriza, Hifa jamur tidak menembus kortex pada akar tumbuhan.
    2. Endomikoriza, Hifa jamur dapat menembus kortex dari akar tumbuhan.

       

PERANAN JAMUR BAGI MANUSIA

  1. Jamur yang menguntungkan manusia

no

Jamur

Manfaat

1

Rhizopus Stolonifer

Tempe

2

Saccharomyces cerevisiae

Tape, Roti, minuman sake & bir

3

Aspergillus wentii

Sake, kecap, tauco,

4

Penicillium notatum

Anti biotik

5

Penicillium camemberti

Meningkatkan mutu keju

6

Neurospora crassa

oncom

7

Vovariella volvacea

Auricularia polytricha

Jamur merang

Jamur kuping

 

  1. Jamur Yang merugikan manusia

no

jamur

Kerugian

1

Aspergillus flavus

Penyebab kanker

2

Amanita phalloides

Racun

3

Ustilago maydis

Parasite pada jagung dan tembakau

4

Epidermophyton floccosum

Infeksi pada kaki dan kuku

5

Microsporum sp. & Trichophyton sp.

Kurap & panu

6

Helminthosporium oryzae

Parasite pada kecambah dan badan buah

7

Candida albicans

Infeksi pada vagina

    

Daftar Pustaka

  1. Irnaningtyas. 2014.Biologi SMA kelas X. Jakarta. Penerbit Erlangga
  2. Nurhayati, Nunung.2013. Biologi SMA kelas X Peminatan.Bandung. Penerbit Yrama Widya
  3. Pratiwi,Dra. 2006.Biologi SMA Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga.
  4. Oemarjati,Boen S. 2009. Biologi 10. Jakarta. Penerbit Widya Utama

PROTISTA

PROTISTA

Ciri – ciri Protista

  1. Bersifat Eukariotik
  2. Respirasi secara Aerob
  3. Sebagian Besar bersifat Uniseluler
  4. Sebagian besar hidup secara bebas, dan ada juga bersimbiosis
  5. Kebanyakan hidup di perairan
  6. Reproduksi secara asexual dan ada yang secara sexual
  7. Dalam mendapatkan makanan ada yang secara fotoautotrof dan heterotroph

 

Pengolongan Protista

  1. Protista Mirip Hewan ( PROTOZOA)

    Ciri :     1. Bersel tunggal

         2. Bersifat Heterotrof

         3. Hidup secara bebas dan ada juga bersimbiosis

        4. Habitat perairan dan daratan

        5. Reproduksi secara Biner dan pembentukan Tunas (Vegetatif) ; Konjugasi (Generatif)

        6. Dapat membentuk Kista

    Berdasarkan alat geraknya Protozoa dibedakan :

  1. Rhizopoda( Sarcodina)

    = alat gerak kaki semu (pseudopoda)

    = Habitat: di perairan, tempat lembab dan di dalam tubuh hewan atau manusia

    = Contoh : Amoeba, Arcella, Difflugia, Foraminifera, Radiolaria,

 

  1. Flagellata (Mastigophora)

    = alat gerak berupa flagella (bulu cambuk)

    = fungsi lain dari flagel: untuk menangkap makanan dan alat peraba

    = Kalsifikasi dari Flagellalta : Euglena, Dinoflagelata, dan Volvocida (fitoflagellata); Trypanosoma,

    dan Leishmania ( Zooflagellata)

    = Contoh : Egluena viridis, Trypanosoma gambiense, dan Leishmania donovani

     

  2. Cilliata (Infusoria)

    = alat gerak berupa cilia ( rambut getar)

    = Habitat: perairan dan ada yang bersimbiosis komensalis di usus vertebrata

    = Contoh : Paramecium caudatum

     

  3. Sporozoa (Apicomplexa)

    = tidak memiliki alat gerak, dapat membentuk spora

    = pada umumnya bersifat Parasit

    = Contoh : Plasmodium malariae

    = memiliki 2 macam inang : inang definitif (pada nyamuk , tempat terjadi reproduksi sexual)

                    Inang intermediet ( pada manusia, tempat terjadi reproduksi asexual)

 

  1. Protista Mirip Tumbuhan ( ALGA)

    Alga biasanya berupa Fitoplankton, alga yang hidup melayang di permukaan air disebut neuston.

    Sedangkan yang didasar perairan bersifat bentik.

    Alga yang bersifat bentik di golongkan ;

    1. Epilitik, hidup di atas batu
    2. Epipalik, melakat pada dasar perairan
    3. Epipitik, melekat pada tumbuhan
    4. Epzoik, melekat pada hewan

      Berdasarkan habitatnya di perairan alga dibedakan:

      1. Alga subaeial, hidup dipemukaan
      2. Alga intertidal, secara periodik naik kepermukaan
      3. Alga sublitoral, hidup di bawah permukaan
      4. Alga edafik, hidup di dalam tanah

Reproduksi alga :

  1. Secara asexual (vegetative): Pembelahan sel, Fragmentasi dan zoospore
  2. Secara sexual (generative): isogamy dan oogami

Pengolongan Alga.

    Alga memiliki klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis, berdasarkan dominansi pigemn lainnya

alga dibedakan menjadi:

  1. Alga Cokelat (Phaeophyta)
  • Memiliki pigmen cokelat (fukoxantin), klorofil a dan c, karoten, xantofil
  • Mengandung cadangan makanan berupa minyak laminarin dan asam alginate
  • Hidup di laut
  • Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi dan memiliki banyak gelembung udara.
  • Reproduksinya , fragmentasi, isogamy dan oogami
  • Berperan dalam industry makanan dan farmasi
  • Contoh : focus serratus, sargassum vulgare
  1. Alga Merah ( Rhodophyta)
  • Memiliki pigmen merah (fikoeritrin), klorofil a dan d, karoten dan fikosianin
  • Umumnya hidup di laut walau ada di perairan tawar
  • Talus berupa helaian
  • Dinding sel berlapis lapis dan mampu menimbun kalsium karbonat (CaCO3)
  • Tidak memiliki flagel
  • Reproduksi asexualnya dengan spora, mengalami pergiliran keturunan
  • Contoh: Gelidium, Eucheuma dan Chondrus
  1. Alga Keemasan ( Chrysophyta)
  • Bentuk talus berupa batang atau telapak tangan
  • Memiliki warna kuning keemasan karena karoten dan xantofil,
  • Zat cadangan makanan berupa lemak dan sedikit pati
  • Habitat per airan laut dan tawar
  • Reproduksinya dengan zoospore
  • Contoh : Vaucheria
  1. Diatom (Bacillariophyta)
  • Talus bersel satu
  • Inti sel berada di pusat sitoplasma
  • Habitat di air tawar, laut dan daratan yang lembab
  • Reproduksi asexual memlalui mitosis,
  1. Alga Hijau ( Chlorophyta)
  • Ada yang bersel sat , ada yang berkoloni
  • Bentuk tubuh bulat, filamen, dan lembaran
  • Di dalam sitoplasma terdapat vakuola kntraktil
  • Inti sel memiliki dinding
  • Habitat, perairan tawar, laut dan tanah yang basah
  • Reproduksi asexual dengan zoospora dan zigospora
  • Contoh: Spyrogyra, Volvox, Chlamydomonas dan Ulva

 

  1. Protista Mirip Jamur

    Protista mirip jamur tidak masuk kedalam kerjaan Fungi karena, struktur tubuh dan cara reproduksinya yang berbeda dengan jamur.

    1. Myxomucota (jamur Lendir)

      Myxomycota memiliki ciri membentuk plasmodium, yang dapat bergerak ameboid.

      Contoh: Arcyria, Lycogala, Physarium

       

    2. Oomycota (Jamur Air)

      Tubuhnya berbentuk hifa, hidupnya di air. Ciri Khasnya menghasilkan sel berflagel yang berguna untuk berenang

      Contoh : Saprolegnia, Phytophthora dan Pythium

     

 

 

Daftar Pustaka

  1. Irnaningtyas. 2014.Biologi SMA kelas X. Jakarta. Penerbit Erlangga
  2. Nurhayati, Nunung.2013. Biologi SMA kelas X Peminatan.Bandung. Penerbit Yrama Widya
  3. Pratiwi,Dra. 2006.Biologi SMA Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga.
  4. Oemarjati,Boen S. 2009. Biologi 10. Jakarta. Penerbit Widya Utama

 

BAKTERI

ARCHAEBACTERIA

 

Arhaebacteria (yunani), archaio= kuno, Bateria = bakteri.

Ciri umum dari Archaebakteria:

  1. Sel bersifat Prokariotik
  2. Lipid pada membram sel bercabang
  3. Umumnya di temukan dilingkungan yang ekstrem
  4. Dapat diwarnai dengan pewarna gram

Pengelompokan Archaebakteria

Archaebakteria berdasarkan habitat dan metabolismenya dikelompokan menjadi:

 

  1. Bakteri Metanogen

    Karena metabolismenya yang khas yaitu membentuk gas metana (CH4) dengan mereduksi (CO2).

    Contoh: Lachnospira multiparus, Ruminococcus albus,

    Succumonas amylotica, Methanococcus jannaschii.

     

  2. Bakteri Halofil

    Bakteri ini hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi.

    Contoh : Halobacterium salinarium, Halococcus dan Natronobacterium.

 

  1. Bakteri Termosidofil

    Bakteri ini hidup di tempat yang bersuhu tinggi dan bersifat asam.

    Contoh : Sulfobulus, Thermoplasma, Geogemma dan Pyrodictium.

 

Perbedaan Archaebacteria dengan Eubakteri karena:

  1. Komposisi kimia pada diding selnya, tidak mengandung Peptidoglikan
  2. Lemak penyususn membram sel, terdiri dari unit isoprene dan ikatan eter.
  3. Komposisi RNA-nya
  4. RNA ribosomnya berupa metionin.

 

 

EUBACTERIA

Eubacteria (Yunani), Eu = sejati, bacteria = bakteri

Ciri umum eubacteria (bakteri) :

  1. Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
  2. Sel bakteri dapat mensekresi lender ke permukaan dinding selnya
  3. Ukuran tubuhnya 1 – 5 mikron
  4. Bersel tunggal bersifat Prokariotik
  5. Pada kondisi tak menguntungkan dapat membentuk Endospora.
  6. Ada yang bergerak dengan menggunakan flagella.
  7. Repoduksi dengan membelah diri ( aseksual) dan paraseksual (seksual)
  8. Sitoplasma tersusun atas protein, karbohidrat, lemak, ion organic. Terdapat juga organel berupa: ribosom, asam nukleat sebagai penyusun DNA dan RNA

Struktur Bakteri

Bakteri terdiri atas beberapa bagian :

  1. Kapsul atau lapisan lender        7. DNA
  2. Dinding sel                8. Granula (inklusi) dan Vakuola gas
  3. Membram sel                9.Klorosom
  4. Mesosom                10. Flagela
  5. Sitoplasma                11. Pilus dan Fimbria
  6. Ribosom

     

     

Pengelompokan bakteri

  1. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya
    1. Bakteri Heterotrof
    2. Bakteri Autrotrof
  2. Berdasarkan kebutuhan Oksigen
    1. Bakteri Aerob
    2. Bakteri Anaerob
  3. Berdasarkan Jumlah dan kedudukan Flagella
    1. Atrik, tidak memiliki flagela
    2. Monotrik, memiliki satu buah flagella
    3. Lofotrik, memiliki sekolompok flagella pada salah satu ujung sel.
    4. Amfitrik, memiliki flagella pada kedua ujung selnya
    5. Peritrik, flagella menyebar di seluruh tubuhnya
  4. Berdasarkan Bentuk Tubuhnya
    1. Kokus (bulat)
    2. Basil ( batang)
    3. Spiral (terpilin –pilin)

 

Pewarnaan Gram.

Teknik pewarnaan pada bakteri, ditemukan oleh Christian Joachim Gram.

Sel bakteri diwarnai dengan Kristal violet / pewarna ungu dan kemudian dicuci dengan alkohol/aseton, jika luntur maka bakteri itu tergolong gram negatif, jika tidak luntur disebut bakteri gram positif.

 

Repoduksi Bakteri

  1. Secara Asexual

    Pembelahan Biner,

  2. Secara Sexual

    Repoduksi sexual pada bakteri disebut juga Parasexual.

    Ada 3 macam parasexual:

    1. Transformasi. Pemindahan sedikit materi genetika (DNA) pada proses ini tidak terjadi kontak langsung antar bakteri pemberi dan penerima.
    2. Konjugasi. Pemidahan meteri genetika diantara sel bakteri melalui jembatan sitoplasma (pili seks)
    3. Transduksi. Pemindahan materi genetika dengan perantara bakteriofag.

 

 

Peranan Bakteri dalam kehidupan manusia.

  1. Bakteri yan bermanfaat;
    1. Latobacillus casei, pembutan keju
    2. Streptococcus lactis, pembuatan keju
    3. Lactobacillus citrovorum, memberi aroma pada mentega dan keju
    4. Bacillus bevis, menghasilkan antibiotic
    5. Acetobacter, pembuatan nata de coco dan asam cuka
    6. Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter, menambah kesuburan tanah

       

  2. Bakteri Penyebab Penyakit.
    1. Mycobacterium tuberculosis , penyebab penyakit TBC
    2. Treptonema pertenue, Penyebab penyakit petak (frambosia)
    3. Yersinia pestis, Penyebab penyakit pes (sampar)
    4. Clostridium tetani, Penyebab Tetanus
    5. Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kelamin (gonorrhoeae)
    6. Treptonema pallidum, penyebab penyakit sifilis
    7. Propionibacterium acnes, penyebab jerawat.

       

       

 

Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria)

Ciri Cyanobakteria:

  1. Habitat, perairan, tanah dan bebatuan dengan pH netral.
  2. Ada yang bersimbiosis dengan organisme lain
  3. Berupa sel prokariotik
  4. Dinding sel diantara plasmalema dan selubung lender
  5. Tidak berflagela

     

Repoduksinya:

  1. Pembelahan sel
  2. Fragmentasi
  3. Spora

Peranannya bagi manusia, sbagai sumber makanan alternative, menambah kesuburan tanah.

 

 

 

Daftar Pustaka

  1. Irnaningtyas. 2014.Biologi SMA kelas X. Jakarta. Penerbit Erlangga
  2. Nurhayati, Nunung.2013. Biologi SMA kelas X Peminatan.Bandung. Penerbit Yrama Widya
  3. Pratiwi,Dra. 2006.Biologi SMA Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga.
  4. Oemarjati,Boen S. 2009. Biologi 10. Jakarta. Penerbit Widya Utama