Bulan: November 2014

MUTASI

Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada DNA atau kromosom .

Istilah mutasi petamakali digunakan oleh Hugo de Vries.

Mutagenesis     = Proses terjadinya mutasi

Mutan      = Mahluk hidup yang mengalami mutasi

Mutagen      = Faktor penyebab mutasi

Mutasi germinal = mutasi yang diturunkan pada anaknya, karena terjadi pada sel germinal (sel kelamin).

 

Tingkat Mutasi

  1. Mutasi Gen (point mutation)

    Terjadi Karena substitusi basa N ( basa nitrogen).

    1. Mutasi tak bermakna, terjadi perubahan susunan basa N tetapi tidak menyebabkan kesalahan protein.
    2. Mutasi ganda tiga, terjadi penambahan atau pengurangan tiga basa N bersamaan.
    3. Mutasi bingkai, terjadi penamabahan/ pengurangan satu atau lebih secara bersamaan
  2. Mutasi Kromosom
    1. Mutasi karena perubahan jumlah kromosom. (Ploidi)
      1. Euploidi.

        Mutasi yang melibatkan pengurangan / penambahan perangkat kromosom (genom)

  • Monoloidi     =organisme memiliki satu genom
  • Poliploidi    = organisme yang memiliki lebih dari 2 genom
  • Triploidi    = organisme yang memilii 3 genom (3n)
  1. Aneuplodi.

    Perubahan yang terjadi pada salah satu kromosom dari genom.

  • Monosomik (2n-1)            – Nulisomik (2n-2)
  • Trisomik (2n+1)            – tetrasomik (2n+2)
  1. Mutasi karena perubahan struktur kromosom
    1. Delesi , mutasi karena kekurangan segmen kromosom
    2. Duplikasi, mutasi karena kelebihan segmen kromosom
    3. Translokasi, mutasi yang mengalmi pertukaran segmen kromosom ke kromosom nonhomolog. Macam nya : Translokasi Homozigot, Translokasi Heterozigot

      dan Translokasi Robertson

    4. Inversi, Mutasi yang terjadi karena perubahan letak akibat terpilinnya kromosom pada saat meiosis sehingga terbentuk kiasma. Macam inversi: Inversi perisentrik & Inversi parasentrik
    5. Isokromosom, mutasi yang terjadi pada waktu kromosom menduplikasi diri, sehingga terjadi kromosom yang masing masing berlengan identik
    6. Katenasi, mutasi yang terjadi pada 2 kromosom non homolog pada waktu membelah diri menjadi 4 kromosom, saling bertemu unung-ujungnya sehingga membentuk lingkaran
  1. Macam Mutasi dari sudut yang berbeda

no

Sudut pandang

Macam

1

Macam sel

Mutasi somati (sel tubuh)

Mutasi germinal (sel Kelamin)

2

Sifat Genetik

Mutasi Dominan

Mutasi Resesif

3

Arah Mutasi

Mutasi maju

MutasiMundur

4

Kejadiannya

Mutasi alami

Mutasi buatan

 

  1. MUTAGEN

    Secara garis besar ada 3 macam:

    1. Radiasi, penyinaran dengan sinar radiokatif, missal sinar x, sinar utraviolet
    2. Zat Kimia, missal : gas metana, etilen sulfonat (EES), kolkisin
    3. Temperatur, mutasi akan cepat jika temperature naik. (10 0C= 2-3 kali lipat)
  2. Mutasi Pada manusia.
    1. Sindrom Turner
    2. Sindrom Klinefelter
    3. Sindrom Jacob
    4. Sindrom Down

       

Daftar Pustaka

Adnan. 2006. Biologi SMA kelas 12. Jakarta. Widya Utama.

Pratiwi,D.A. 2006. Biologi SMA kelas XII. Jakarta. Erlangga

JAMUR (FUNGI)

CIRI UMUM JAMUR

  1. Tubuhnya ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) da nada yang banyak sel (multiseluler)
  2. Bersifat eukariotik
  3. Tidak berklorofil
  4. Dinding sel tersusun dari zat kitin dan selulosa
  5. Tubuh tersusu atas benang benang halus (Hifa). Hifa yang bercabang disebut Miselium.
  6. Jamur berkembang biak dengan
    1. Vegetatif, : spora (sporangium), Tunas, Konidia (konidiospora) dan fragmentasi
    2. Generatif : konjugasi, spora generatif (zigospora, askospora, basidiospora)
  7. Jamur hidup di tempat yang lembab, mengandung zat organic, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari.
  8. Jamur memperoleh nutrisi dengan cara menyerap zat organik dari tempat hidupnya.

    Berdasarkan cara memperoleh nutrisinya, jamur digolongkan:

    1. Jamur saproba ( Pengurai),
    2. Jamur parasite, dan
    3. jamur simbiosis mutualisme.

 

KLASIFIKASI JAMUR

Berdasarkan cara reproduksinya, maka jamur dibedakan menjadi 4 divisi:

  1. ZYGOMYCOTA
    1. Hifa tidak bersekat
    2. Bersifat senositik
    3. Dinding tersusun dari zat kitin
    4. Pada fase dormansi sementaranya disebut, zigospora.
    5. Reproduksi: spora, konjugasi
    6. Contoh: Rhizopus oryzae, Mucor mucedo,

       

  2. ASCOMYCOTA
    1. Hifa bersekat
    2. Memiliki askus
    3. Menghasilka spora kembara.
    4. Reproduksi; tunas, konidia, klamidospora, fragmentasi, dan konjugasi
    5. Contoh: Saccharomyces cerevisae, Penicillium camemberti, Fusarium,

       

  3. BASIDIOMYCOTA
    1. Hifanya bersekat
    2. Miseliumnya memnyusun membentuk badan buah yang disebut basidiokarp.
    3. Makroskopis
    4. Hidup sebagai saproba, namun ada juga yang bersimbiosis membentuk Mikoriza.
    5. Reproduksi : konidia, pertunasan, fragmentasi, dan basidiospora.
    6. Contoh.: Volvariella volvacea, Auricularia polytricha, Puccinia graminis.

       

  4. DEUTEROMYCOTA

    Kelompok ini merupakan kelompok jamur yang belum diketahui cara reproduksi generatifnya.

    1. Hifanya bersekat
    2. Reproduksi asexualnya : konidia.
    3. Contoh : Aspergillus oryzae, Aspergillus wentii,

       

SIMBIOSIS JAMUR DENGAN ORGANISME LAIN

  1. Lichenes (Lumut Kerak)

    Jamur yang bersimbiosis dengan Alga.

  2. Mikoriza

    Jamur yang bersimbiosis dengan tumbuhan tingkat tinggi . ada 2 tipe mikoriza

    1. Etomikoriza, Hifa jamur tidak menembus kortex pada akar tumbuhan.
    2. Endomikoriza, Hifa jamur dapat menembus kortex dari akar tumbuhan.

       

PERANAN JAMUR BAGI MANUSIA

  1. Jamur yang menguntungkan manusia

no

Jamur

Manfaat

1

Rhizopus Stolonifer

Tempe

2

Saccharomyces cerevisiae

Tape, Roti, minuman sake & bir

3

Aspergillus wentii

Sake, kecap, tauco,

4

Penicillium notatum

Anti biotik

5

Penicillium camemberti

Meningkatkan mutu keju

6

Neurospora crassa

oncom

7

Vovariella volvacea

Auricularia polytricha

Jamur merang

Jamur kuping

 

  1. Jamur Yang merugikan manusia

no

jamur

Kerugian

1

Aspergillus flavus

Penyebab kanker

2

Amanita phalloides

Racun

3

Ustilago maydis

Parasite pada jagung dan tembakau

4

Epidermophyton floccosum

Infeksi pada kaki dan kuku

5

Microsporum sp. & Trichophyton sp.

Kurap & panu

6

Helminthosporium oryzae

Parasite pada kecambah dan badan buah

7

Candida albicans

Infeksi pada vagina

    

Daftar Pustaka

  1. Irnaningtyas. 2014.Biologi SMA kelas X. Jakarta. Penerbit Erlangga
  2. Nurhayati, Nunung.2013. Biologi SMA kelas X Peminatan.Bandung. Penerbit Yrama Widya
  3. Pratiwi,Dra. 2006.Biologi SMA Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga.
  4. Oemarjati,Boen S. 2009. Biologi 10. Jakarta. Penerbit Widya Utama

PROTISTA

PROTISTA

Ciri – ciri Protista

  1. Bersifat Eukariotik
  2. Respirasi secara Aerob
  3. Sebagian Besar bersifat Uniseluler
  4. Sebagian besar hidup secara bebas, dan ada juga bersimbiosis
  5. Kebanyakan hidup di perairan
  6. Reproduksi secara asexual dan ada yang secara sexual
  7. Dalam mendapatkan makanan ada yang secara fotoautotrof dan heterotroph

 

Pengolongan Protista

  1. Protista Mirip Hewan ( PROTOZOA)

    Ciri :     1. Bersel tunggal

         2. Bersifat Heterotrof

         3. Hidup secara bebas dan ada juga bersimbiosis

        4. Habitat perairan dan daratan

        5. Reproduksi secara Biner dan pembentukan Tunas (Vegetatif) ; Konjugasi (Generatif)

        6. Dapat membentuk Kista

    Berdasarkan alat geraknya Protozoa dibedakan :

  1. Rhizopoda( Sarcodina)

    = alat gerak kaki semu (pseudopoda)

    = Habitat: di perairan, tempat lembab dan di dalam tubuh hewan atau manusia

    = Contoh : Amoeba, Arcella, Difflugia, Foraminifera, Radiolaria,

 

  1. Flagellata (Mastigophora)

    = alat gerak berupa flagella (bulu cambuk)

    = fungsi lain dari flagel: untuk menangkap makanan dan alat peraba

    = Kalsifikasi dari Flagellalta : Euglena, Dinoflagelata, dan Volvocida (fitoflagellata); Trypanosoma,

    dan Leishmania ( Zooflagellata)

    = Contoh : Egluena viridis, Trypanosoma gambiense, dan Leishmania donovani

     

  2. Cilliata (Infusoria)

    = alat gerak berupa cilia ( rambut getar)

    = Habitat: perairan dan ada yang bersimbiosis komensalis di usus vertebrata

    = Contoh : Paramecium caudatum

     

  3. Sporozoa (Apicomplexa)

    = tidak memiliki alat gerak, dapat membentuk spora

    = pada umumnya bersifat Parasit

    = Contoh : Plasmodium malariae

    = memiliki 2 macam inang : inang definitif (pada nyamuk , tempat terjadi reproduksi sexual)

                    Inang intermediet ( pada manusia, tempat terjadi reproduksi asexual)

 

  1. Protista Mirip Tumbuhan ( ALGA)

    Alga biasanya berupa Fitoplankton, alga yang hidup melayang di permukaan air disebut neuston.

    Sedangkan yang didasar perairan bersifat bentik.

    Alga yang bersifat bentik di golongkan ;

    1. Epilitik, hidup di atas batu
    2. Epipalik, melakat pada dasar perairan
    3. Epipitik, melekat pada tumbuhan
    4. Epzoik, melekat pada hewan

      Berdasarkan habitatnya di perairan alga dibedakan:

      1. Alga subaeial, hidup dipemukaan
      2. Alga intertidal, secara periodik naik kepermukaan
      3. Alga sublitoral, hidup di bawah permukaan
      4. Alga edafik, hidup di dalam tanah

Reproduksi alga :

  1. Secara asexual (vegetative): Pembelahan sel, Fragmentasi dan zoospore
  2. Secara sexual (generative): isogamy dan oogami

Pengolongan Alga.

    Alga memiliki klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis, berdasarkan dominansi pigemn lainnya

alga dibedakan menjadi:

  1. Alga Cokelat (Phaeophyta)
  • Memiliki pigmen cokelat (fukoxantin), klorofil a dan c, karoten, xantofil
  • Mengandung cadangan makanan berupa minyak laminarin dan asam alginate
  • Hidup di laut
  • Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi dan memiliki banyak gelembung udara.
  • Reproduksinya , fragmentasi, isogamy dan oogami
  • Berperan dalam industry makanan dan farmasi
  • Contoh : focus serratus, sargassum vulgare
  1. Alga Merah ( Rhodophyta)
  • Memiliki pigmen merah (fikoeritrin), klorofil a dan d, karoten dan fikosianin
  • Umumnya hidup di laut walau ada di perairan tawar
  • Talus berupa helaian
  • Dinding sel berlapis lapis dan mampu menimbun kalsium karbonat (CaCO3)
  • Tidak memiliki flagel
  • Reproduksi asexualnya dengan spora, mengalami pergiliran keturunan
  • Contoh: Gelidium, Eucheuma dan Chondrus
  1. Alga Keemasan ( Chrysophyta)
  • Bentuk talus berupa batang atau telapak tangan
  • Memiliki warna kuning keemasan karena karoten dan xantofil,
  • Zat cadangan makanan berupa lemak dan sedikit pati
  • Habitat per airan laut dan tawar
  • Reproduksinya dengan zoospore
  • Contoh : Vaucheria
  1. Diatom (Bacillariophyta)
  • Talus bersel satu
  • Inti sel berada di pusat sitoplasma
  • Habitat di air tawar, laut dan daratan yang lembab
  • Reproduksi asexual memlalui mitosis,
  1. Alga Hijau ( Chlorophyta)
  • Ada yang bersel sat , ada yang berkoloni
  • Bentuk tubuh bulat, filamen, dan lembaran
  • Di dalam sitoplasma terdapat vakuola kntraktil
  • Inti sel memiliki dinding
  • Habitat, perairan tawar, laut dan tanah yang basah
  • Reproduksi asexual dengan zoospora dan zigospora
  • Contoh: Spyrogyra, Volvox, Chlamydomonas dan Ulva

 

  1. Protista Mirip Jamur

    Protista mirip jamur tidak masuk kedalam kerjaan Fungi karena, struktur tubuh dan cara reproduksinya yang berbeda dengan jamur.

    1. Myxomucota (jamur Lendir)

      Myxomycota memiliki ciri membentuk plasmodium, yang dapat bergerak ameboid.

      Contoh: Arcyria, Lycogala, Physarium

       

    2. Oomycota (Jamur Air)

      Tubuhnya berbentuk hifa, hidupnya di air. Ciri Khasnya menghasilkan sel berflagel yang berguna untuk berenang

      Contoh : Saprolegnia, Phytophthora dan Pythium

     

 

 

Daftar Pustaka

  1. Irnaningtyas. 2014.Biologi SMA kelas X. Jakarta. Penerbit Erlangga
  2. Nurhayati, Nunung.2013. Biologi SMA kelas X Peminatan.Bandung. Penerbit Yrama Widya
  3. Pratiwi,Dra. 2006.Biologi SMA Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga.
  4. Oemarjati,Boen S. 2009. Biologi 10. Jakarta. Penerbit Widya Utama

 

BAKTERI

ARCHAEBACTERIA

 

Arhaebacteria (yunani), archaio= kuno, Bateria = bakteri.

Ciri umum dari Archaebakteria:

  1. Sel bersifat Prokariotik
  2. Lipid pada membram sel bercabang
  3. Umumnya di temukan dilingkungan yang ekstrem
  4. Dapat diwarnai dengan pewarna gram

Pengelompokan Archaebakteria

Archaebakteria berdasarkan habitat dan metabolismenya dikelompokan menjadi:

 

  1. Bakteri Metanogen

    Karena metabolismenya yang khas yaitu membentuk gas metana (CH4) dengan mereduksi (CO2).

    Contoh: Lachnospira multiparus, Ruminococcus albus,

    Succumonas amylotica, Methanococcus jannaschii.

     

  2. Bakteri Halofil

    Bakteri ini hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi.

    Contoh : Halobacterium salinarium, Halococcus dan Natronobacterium.

 

  1. Bakteri Termosidofil

    Bakteri ini hidup di tempat yang bersuhu tinggi dan bersifat asam.

    Contoh : Sulfobulus, Thermoplasma, Geogemma dan Pyrodictium.

 

Perbedaan Archaebacteria dengan Eubakteri karena:

  1. Komposisi kimia pada diding selnya, tidak mengandung Peptidoglikan
  2. Lemak penyususn membram sel, terdiri dari unit isoprene dan ikatan eter.
  3. Komposisi RNA-nya
  4. RNA ribosomnya berupa metionin.

 

 

EUBACTERIA

Eubacteria (Yunani), Eu = sejati, bacteria = bakteri

Ciri umum eubacteria (bakteri) :

  1. Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
  2. Sel bakteri dapat mensekresi lender ke permukaan dinding selnya
  3. Ukuran tubuhnya 1 – 5 mikron
  4. Bersel tunggal bersifat Prokariotik
  5. Pada kondisi tak menguntungkan dapat membentuk Endospora.
  6. Ada yang bergerak dengan menggunakan flagella.
  7. Repoduksi dengan membelah diri ( aseksual) dan paraseksual (seksual)
  8. Sitoplasma tersusun atas protein, karbohidrat, lemak, ion organic. Terdapat juga organel berupa: ribosom, asam nukleat sebagai penyusun DNA dan RNA

Struktur Bakteri

Bakteri terdiri atas beberapa bagian :

  1. Kapsul atau lapisan lender        7. DNA
  2. Dinding sel                8. Granula (inklusi) dan Vakuola gas
  3. Membram sel                9.Klorosom
  4. Mesosom                10. Flagela
  5. Sitoplasma                11. Pilus dan Fimbria
  6. Ribosom

     

     

Pengelompokan bakteri

  1. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya
    1. Bakteri Heterotrof
    2. Bakteri Autrotrof
  2. Berdasarkan kebutuhan Oksigen
    1. Bakteri Aerob
    2. Bakteri Anaerob
  3. Berdasarkan Jumlah dan kedudukan Flagella
    1. Atrik, tidak memiliki flagela
    2. Monotrik, memiliki satu buah flagella
    3. Lofotrik, memiliki sekolompok flagella pada salah satu ujung sel.
    4. Amfitrik, memiliki flagella pada kedua ujung selnya
    5. Peritrik, flagella menyebar di seluruh tubuhnya
  4. Berdasarkan Bentuk Tubuhnya
    1. Kokus (bulat)
    2. Basil ( batang)
    3. Spiral (terpilin –pilin)

 

Pewarnaan Gram.

Teknik pewarnaan pada bakteri, ditemukan oleh Christian Joachim Gram.

Sel bakteri diwarnai dengan Kristal violet / pewarna ungu dan kemudian dicuci dengan alkohol/aseton, jika luntur maka bakteri itu tergolong gram negatif, jika tidak luntur disebut bakteri gram positif.

 

Repoduksi Bakteri

  1. Secara Asexual

    Pembelahan Biner,

  2. Secara Sexual

    Repoduksi sexual pada bakteri disebut juga Parasexual.

    Ada 3 macam parasexual:

    1. Transformasi. Pemindahan sedikit materi genetika (DNA) pada proses ini tidak terjadi kontak langsung antar bakteri pemberi dan penerima.
    2. Konjugasi. Pemidahan meteri genetika diantara sel bakteri melalui jembatan sitoplasma (pili seks)
    3. Transduksi. Pemindahan materi genetika dengan perantara bakteriofag.

 

 

Peranan Bakteri dalam kehidupan manusia.

  1. Bakteri yan bermanfaat;
    1. Latobacillus casei, pembutan keju
    2. Streptococcus lactis, pembuatan keju
    3. Lactobacillus citrovorum, memberi aroma pada mentega dan keju
    4. Bacillus bevis, menghasilkan antibiotic
    5. Acetobacter, pembuatan nata de coco dan asam cuka
    6. Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter, menambah kesuburan tanah

       

  2. Bakteri Penyebab Penyakit.
    1. Mycobacterium tuberculosis , penyebab penyakit TBC
    2. Treptonema pertenue, Penyebab penyakit petak (frambosia)
    3. Yersinia pestis, Penyebab penyakit pes (sampar)
    4. Clostridium tetani, Penyebab Tetanus
    5. Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kelamin (gonorrhoeae)
    6. Treptonema pallidum, penyebab penyakit sifilis
    7. Propionibacterium acnes, penyebab jerawat.

       

       

 

Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria)

Ciri Cyanobakteria:

  1. Habitat, perairan, tanah dan bebatuan dengan pH netral.
  2. Ada yang bersimbiosis dengan organisme lain
  3. Berupa sel prokariotik
  4. Dinding sel diantara plasmalema dan selubung lender
  5. Tidak berflagela

     

Repoduksinya:

  1. Pembelahan sel
  2. Fragmentasi
  3. Spora

Peranannya bagi manusia, sbagai sumber makanan alternative, menambah kesuburan tanah.

 

 

 

Daftar Pustaka

  1. Irnaningtyas. 2014.Biologi SMA kelas X. Jakarta. Penerbit Erlangga
  2. Nurhayati, Nunung.2013. Biologi SMA kelas X Peminatan.Bandung. Penerbit Yrama Widya
  3. Pratiwi,Dra. 2006.Biologi SMA Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga.
  4. Oemarjati,Boen S. 2009. Biologi 10. Jakarta. Penerbit Widya Utama