BAKTERI

ARCHAEBACTERIA

 

Arhaebacteria (yunani), archaio= kuno, Bateria = bakteri.

Ciri umum dari Archaebakteria:

  1. Sel bersifat Prokariotik
  2. Lipid pada membram sel bercabang
  3. Umumnya di temukan dilingkungan yang ekstrem
  4. Dapat diwarnai dengan pewarna gram

Pengelompokan Archaebakteria

Archaebakteria berdasarkan habitat dan metabolismenya dikelompokan menjadi:

 

  1. Bakteri Metanogen

    Karena metabolismenya yang khas yaitu membentuk gas metana (CH4) dengan mereduksi (CO2).

    Contoh: Lachnospira multiparus, Ruminococcus albus,

    Succumonas amylotica, Methanococcus jannaschii.

     

  2. Bakteri Halofil

    Bakteri ini hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi.

    Contoh : Halobacterium salinarium, Halococcus dan Natronobacterium.

 

  1. Bakteri Termosidofil

    Bakteri ini hidup di tempat yang bersuhu tinggi dan bersifat asam.

    Contoh : Sulfobulus, Thermoplasma, Geogemma dan Pyrodictium.

 

Perbedaan Archaebacteria dengan Eubakteri karena:

  1. Komposisi kimia pada diding selnya, tidak mengandung Peptidoglikan
  2. Lemak penyususn membram sel, terdiri dari unit isoprene dan ikatan eter.
  3. Komposisi RNA-nya
  4. RNA ribosomnya berupa metionin.

 

 

EUBACTERIA

Eubacteria (Yunani), Eu = sejati, bacteria = bakteri

Ciri umum eubacteria (bakteri) :

  1. Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan
  2. Sel bakteri dapat mensekresi lender ke permukaan dinding selnya
  3. Ukuran tubuhnya 1 – 5 mikron
  4. Bersel tunggal bersifat Prokariotik
  5. Pada kondisi tak menguntungkan dapat membentuk Endospora.
  6. Ada yang bergerak dengan menggunakan flagella.
  7. Repoduksi dengan membelah diri ( aseksual) dan paraseksual (seksual)
  8. Sitoplasma tersusun atas protein, karbohidrat, lemak, ion organic. Terdapat juga organel berupa: ribosom, asam nukleat sebagai penyusun DNA dan RNA

Struktur Bakteri

Bakteri terdiri atas beberapa bagian :

  1. Kapsul atau lapisan lender        7. DNA
  2. Dinding sel                8. Granula (inklusi) dan Vakuola gas
  3. Membram sel                9.Klorosom
  4. Mesosom                10. Flagela
  5. Sitoplasma                11. Pilus dan Fimbria
  6. Ribosom

     

     

Pengelompokan bakteri

  1. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya
    1. Bakteri Heterotrof
    2. Bakteri Autrotrof
  2. Berdasarkan kebutuhan Oksigen
    1. Bakteri Aerob
    2. Bakteri Anaerob
  3. Berdasarkan Jumlah dan kedudukan Flagella
    1. Atrik, tidak memiliki flagela
    2. Monotrik, memiliki satu buah flagella
    3. Lofotrik, memiliki sekolompok flagella pada salah satu ujung sel.
    4. Amfitrik, memiliki flagella pada kedua ujung selnya
    5. Peritrik, flagella menyebar di seluruh tubuhnya
  4. Berdasarkan Bentuk Tubuhnya
    1. Kokus (bulat)
    2. Basil ( batang)
    3. Spiral (terpilin –pilin)

 

Pewarnaan Gram.

Teknik pewarnaan pada bakteri, ditemukan oleh Christian Joachim Gram.

Sel bakteri diwarnai dengan Kristal violet / pewarna ungu dan kemudian dicuci dengan alkohol/aseton, jika luntur maka bakteri itu tergolong gram negatif, jika tidak luntur disebut bakteri gram positif.

 

Repoduksi Bakteri

  1. Secara Asexual

    Pembelahan Biner,

  2. Secara Sexual

    Repoduksi sexual pada bakteri disebut juga Parasexual.

    Ada 3 macam parasexual:

    1. Transformasi. Pemindahan sedikit materi genetika (DNA) pada proses ini tidak terjadi kontak langsung antar bakteri pemberi dan penerima.
    2. Konjugasi. Pemidahan meteri genetika diantara sel bakteri melalui jembatan sitoplasma (pili seks)
    3. Transduksi. Pemindahan materi genetika dengan perantara bakteriofag.

 

 

Peranan Bakteri dalam kehidupan manusia.

  1. Bakteri yan bermanfaat;
    1. Latobacillus casei, pembutan keju
    2. Streptococcus lactis, pembuatan keju
    3. Lactobacillus citrovorum, memberi aroma pada mentega dan keju
    4. Bacillus bevis, menghasilkan antibiotic
    5. Acetobacter, pembuatan nata de coco dan asam cuka
    6. Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter, menambah kesuburan tanah

       

  2. Bakteri Penyebab Penyakit.
    1. Mycobacterium tuberculosis , penyebab penyakit TBC
    2. Treptonema pertenue, Penyebab penyakit petak (frambosia)
    3. Yersinia pestis, Penyebab penyakit pes (sampar)
    4. Clostridium tetani, Penyebab Tetanus
    5. Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kelamin (gonorrhoeae)
    6. Treptonema pallidum, penyebab penyakit sifilis
    7. Propionibacterium acnes, penyebab jerawat.

       

       

 

Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria)

Ciri Cyanobakteria:

  1. Habitat, perairan, tanah dan bebatuan dengan pH netral.
  2. Ada yang bersimbiosis dengan organisme lain
  3. Berupa sel prokariotik
  4. Dinding sel diantara plasmalema dan selubung lender
  5. Tidak berflagela

     

Repoduksinya:

  1. Pembelahan sel
  2. Fragmentasi
  3. Spora

Peranannya bagi manusia, sbagai sumber makanan alternative, menambah kesuburan tanah.

 

 

 

Daftar Pustaka

  1. Irnaningtyas. 2014.Biologi SMA kelas X. Jakarta. Penerbit Erlangga
  2. Nurhayati, Nunung.2013. Biologi SMA kelas X Peminatan.Bandung. Penerbit Yrama Widya
  3. Pratiwi,Dra. 2006.Biologi SMA Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga.
  4. Oemarjati,Boen S. 2009. Biologi 10. Jakarta. Penerbit Widya Utama

 

 

 

 

Tinggalkan komentar